Di gereja ku ada beberapa kelompok koor dari semua kalangan. setiap kelompok memiliki karakteristik yang berbeda-beda, ada yang berirama manis harmonis, ada yang sopran menggelegar, ada yang "sanggul" menggelegar, ada yang anggotanya tak menentu, ada yang mendayu-dayu, dan ada pula kelompok yang buat ngantuk..
.Kelompok koor ina Hanna adalah kelompok para janda dan sebagian besar adalah orang-orang tua (opung2). kelompok ini selalu tampil dengan apa adanya, terbatas, dan sederhana. Kelompok ini selalu berusaha untuk yang terbaik. mereka tampil dengan semangat meski tak ada suara dominan, terkadan ada iringan organ dari petugas gereja yang mahir dalam iringan lagu. koor ina hanna ini tampak kontras dengan kelompok koor lainnya yang berada di dekat mereka. Dengan kuping awam seperti saya mungkin penampilan yang kutunggu, berbeda kalu koor naposo, koor ama, dan koor ina kamis.
suatu malam di acara parheheon ama-ina aku ikut kebaktian, aku duduk dibarisan belakang. hampir semua kelompok koor hadir di sana. Acara pun dimulai, lagu demi lagi, kor demi koor pun tampil..
dan ketika merasa mulai bosan, aku merogoh kantung dan mendapati permen.
"sahat ro di hatutuamu..." lirik itu mengingatkan ku pada satu lagu yang aku tak hapal liriknya namun ada kandungan ayat Alkitabnya : Yesaya 46:4
hati ku bergetar..para janda ini hidup sendiri dengan beban hidup yang ditanggungnya sendiri, melayani Tuhan tanpa suami. Tua, beruban, lemah, da rapuh..semua ini tak membuat para ina Hanna untuk menyerah dan patah semangat. Tuhan tidak hanya untuk orang muda saja, Dia selalu merangkul semua umatnya dengan kasih-Nya. aku haru mendengar seruan para janda itu lewat koor yang mereka bawakan, Ini menjadi pujian terindah di malam ini. Sungguh indah..
bahkan bila dibandingkan dengan naposo yang membawakan lagu ini, belum ada papa2nya karna kondisi yang berbeda. Ina Hanna menyanyikan pujian mereka dengan penuh suka cita. walaupun ina Hanna mengulang-ulang lagu yang sama pada beberapa acara kebaktian, aku tetap senang dan terpukau..
